Advertisement

Responsive Advertisement

Lembaga Pendidikan Pertama dalam Islam

Nabi Muhamamd Saw adalah suri tauladan seluruh umat, risalah Islam yang diembannya membawa perubahan besar di Negeri arab dikala itu. Syariat islam muncul bersamaan dengan kehadiran Nabi Muhammad sebagai utusan Allah SWT. Nabi Muhammad adalah sebagai guru pertama dalam sejarah islam. Bermula dari pengangkatan Beliau manjadi Rasul dengan menerima wahyu pertama yaitu surat Al-alaq ayat 1-5, menjadikan Nabi Muhammad sebagai sosok yang mampu merubah paradaban arab kala itu. Pada awalnya, penyebaran misi kenabian Nabi Muhammad dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dimulai dari kerabat keluarga dekat Beliau seperti istri dan pamannya. Proses dakwah dan tarbiyah dilakukan oleh Nabi Muhammad secara kontinue. Pada masa Rasulullah Saw dan awal Islam terdapat beberapa lembaga yang menjadi pusat  pendidikan. Tentu saja, lembaga-lembaga ini belum seperti lembaga-lembaga pendidikan formal atau seperti lembaga-lembaga pendidikan di Yunani. Namun, lembaga-lembaga ini telah turut serta dalam memajukan pendidikan masyarakat Muslim pada waktu itu. Lembaga-lembaga itu antara lain sebagai berikut.
1.      Dar -ul Arqam
Darul Arqam adalah Rumah merupakan tempat pendidikan awal yang diperkenalkan ketika Islam mulai berkembang di Makkah. Rasulullah Saw manjadikannya sebagai tempat pertemuan,pengajaran dan pembelajaran bagi para sahabat. jumlah kaum Muslim yang hadir pada masa awal Islam ini masih sangat sedikit, hingga kemudian semakin bertambah sehingga mencapai 38 orang yang terdiri dari golongan bangsawan Quraisy, pedagang dan hamba sahaya.
Di Dar al Arqam, Rasulullah Saw mengajar wahyu yang telah diterimanya kepada kaum Muslim. Beliau juga membimbing mereka menghafal, menghayati dan mengamalkan ayat-ayat suci yang diturunkan kepadanya.
2.      Masjid
Masjid mrupakan tempat pertama yang dibangun setelah Nabi Muhammad Hijarah ke madinah, fungsi masjid selain tempat ibadah, juga sebagai tempat penyebaran dakwah, ilmu Islam, penyelesaian masalah individu dan masyarakat, menerima duta-duta asing, pertemuan pemimpin-pemimpin Islam, bersidang, dan madrasah bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu khususnya tentang ajaran Islam.
Setelah Nabi Muhamamd hijrah ke Madinah, pendidikan umat Islam berpusat di masjid-masjid. Masjid Quba’ adalah masjid pertama yang dijadikan Rasulullah Saw sebagai lembaga pendidikan. Di dalam masjid, Rasulullah Saw mengajar dan memberi khutbah dalam bentuk halaqah di mana para sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan tanya-jawab berkaitan urusan agama dan kehidupan sehari-hari. Di antara masjid yang dijadikan pusat penyebaran ilmu dan pengetahuan ialah Masjid Nabawi, Masjidil Haram, Masjid Kufah, Masjid Basrah dan banyak lagi.
3.      Al Suffah
Al Suffah merupakan ruang atau bangunan yang bersambung dengan masjid. Suffah dapat dilihat sebagai sebuah sekolah karena kegiatan pengajaran dan pembelajaran dilakukan secara teratur dan sistematik. Contohnya Masjid Nabawi yang mempunyai suffah yang digunakan untuk majelis ilmu. Lembaga ini juga menjadi semacam asrama bagi para sahabat yang tidak atau belum mempunyai tempat tinggal permanen. Mereka yang tinggal di suffah ini disebut Ahl al Suffah.
4.      Kuttab
Kuttab didirikan oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Islam dan bertujuan memberi pendidikan kepada anak-anak. Namun demikian, lembaga pendidikan tersebut tidak mendapat perhatian dari masyarakat Arab, terbukti karena sebelum kedatangan Islam, hanya 17 orang Quraisy yang tahu membaca dan menulis. Mengajar keterampilan membaca dan menulis dilakukan oleh guru-guru yang mengajar secara sukarela.

Rasulullah Saw juga tidak membuang-buang kesempatan untuk mencerdaskan masyarakat Madinah. Beliau sangat menyadari pentingnya kemampuan membaca dan menulis. Ketika perang Badar usai, terdapat sekitar 70 orang Quraisy Makkah menjadi tawanan. Rasulullah meminta masing-masing mereka mengajari 10 orang anak-anak dan orang dewasa Madinah dalam membaca dan menulis sebagai salah satu syarat pembebasan mereka. Dengan demikian, dalam kesempatan ini 700 orang penduduk Madinah berhasil dientaskan dari buta huruf. Angka ini kemudian terus membesar ketika masing-masing mereka mengajarkan kemampuan tersebut kepada yang lain.

Post a Comment

0 Comments